Yogyakarta – Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menegaskan bahwa hingga saat ini, pihaknya belum menerima permohonan izin operasional dari maskapai Indonesia Airlines. “Hingga saat ini, saya berdiri di sini dan tidak ada pengajuan izin untuk Indonesia Airlines,” ungkap Dudy saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, DIY, pada Rabu (12/3).
Dudy juga menyatakan bahwa ia tidak dapat memberikan tanggapan terhadap klaim Indonesia Airlines yang berencana beroperasi dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, serta fokus pada penerbangan internasional. “Karena tidak ada bukti tertulis, kami tidak bisa memberikan tanggapan. Saya hanya bisa menegaskan bahwa hingga saat ini, tidak ada permohonan izin atas nama Indonesia Airlines,” tambah Dudy. Ia menyarankan agar setiap informasi mengenai layanan transportasi baru dikonfirmasi terlebih dahulu kepada kementeriannya sebelum disebarluaskan atau dipublikasikan. Indonesia Airlines menarik perhatian publik setelah mengumumkan rencana untuk beroperasi di Indonesia, meskipun Kementerian Perhubungan mengungkapkan bahwa maskapai tersebut belum memiliki izin.
Indonesia Airlines merupakan anak perusahaan dari Calypte Holding Pte. Ltd yang berkantor pusat di Singapura, didirikan oleh pengusaha asal Aceh, Iskandar, yang juga menjabat sebagai Executive Chairman. Dalam keterangan tertulisnya pekan lalu, Iskandar mengumumkan peluncuran Indonesia Airlines, dengan tujuan membawa pengalaman penerbangan kelas premium yang biasanya hanya dinikmati oleh penyewa jet pribadi ke pasar yang lebih luas. “Indonesia Airlines akan beroperasi dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, dan berdasarkan rencana bisnis serta studi kelayakan yang telah disusun, maskapai ini akan fokus pada penerbangan internasional,” jelas Iskandar. Ia menambahkan bahwa Indonesia Airlines akan memulai operasinya dengan 20 armada pesawat, terdiri dari 10 unit pesawat berbadan kecil (Airbus A321neo atau A321LR) dan 10 unit pesawat berbadan besar.
